Senin, 07 November 2022

Coretan Kecil Penataran Metode An-Nahdliyah


Stick Sentuhan Jiwa, termasuk salah satu ciri khas dalam pengajaran al-Qur'an dengan Metode an-Nahdliyah.
Kurang lebih demikian sebagian pemaparan Bapak Khoirul Huda, dari Mabin Langitan tatkala mengisi materi penataran yang disampaikan kepada seluruh tim BTQ an-Nahdliyah dalam rangka penguatan dan penyamaan persepsi pengajaran al-Qur'an.

Acara ini digelar oleh Mabin Pusat Tulungagung dan berlokasi di Aula Pertemuan kantor PC LP Ma'arif Tulungagung. Pemateri yang asik ditopang dengan peserta yang antusias menjadi atmosfer yang melingkupi suasana penataran pada sore itu, Ahad, 06 Maret 2022. Kalau boleh mengumpamakan dengan makanan, peserta seolah disuguhi wagyu A5 oleh pak huda, melihat begitu berbobot dan lezatnya materi yang disampaikan.

Pernyataan yang disampaikan oleh pak huda pada awal tulisan ini, merupakan gambaran ciri khas yang hanya terdapat dalam metode pengajaran al-Qur'an An-Nahdliyah. Stick ketukan menjadi Instrumen pengajaran An-Nahdliyah ketika masih pada tahap jilid, sebagai media bantu guna menentukan panjang pendek bacaan.

Penamaan stick, dengan stick sentuhan jiwa, sejalan dengan keberadaan stick ini yang diharapkan mampu menyentuh jiwa para santri tatkala belajar membaca, kemudian mendengar suara ketukan, sehingga tersentuh dan tergerak untuk menirukan bacaan sebagaimana yang dicontohkan oleh pengajarnya.

Metode An-Nahdliyah merupakan metode pengajaran al-Qur'an yang lahir di Tulungagung yang diprakarsai para Kyai dan Tokoh Ahli dalam bidang al-Qur'an dengan peran sentral oleh K. Munawir Kholid. Keberadan metode ini turut mewarnai khazanah metode pengajaran al-Qur'an di Indonesia. Sehingga mampu menjadi perantara untuk santri agar dapat membaca al-Qur'an dengan baik dan benar.
Wallohu A'lam

Coretan Kecil Penataran Metode An-Nahdliyah

Stick Sentuhan Jiwa, termasuk salah satu ciri khas dalam pengajaran al-Qur'an dengan Metode an-Nahdliyah . Kurang lebih demi...